Kamis, 14 Juni 2012

Love at the first sight (X)

Hari ini entah kenapa gue pengen posting tentang satu hal yang jarang atau mungkin ga pernah gue angkat untuk gue ceritakan di sini. Kenapa gue jarang angkat tema itu? Karena gue ga begitu banyak punya pengalaman tentang itu, paling-paling curhatan sana sini aja. Jadi, apa yang mau diceritakan? Sepertinya hari ini gue mau berbicara mengenai, ehem, Liebe. Apa itu? Itu artinya Cinta. 

Ah, macam pujangga aja ngomongin cinta! Gue sendiri emang ga begitu pandai dalam bidang ini, tapi ada hal menarik yang menganggu gue akhir-akhir ini. Dulu, gue selalu pikir mama sama papa ga pernah punya proses untuk menjadi seorang pasangan, yang gue tau adalah jebret takdir mereka adalah memang untuk menjadi sebuah pasangan, entah suka atau tidak suka. Tapi makin besar gue jadi mengerti, bahwa untuk menjadi 'satu' seperti sekarang, mereka punya proses yang panjang.

Beberapa minggu atau mungkin 1 bulan yang lalu, gue pergi sama sahabat gue, siapa lagi kalo bukan si boy yang selalu manggil gue auliong itu.Waktu itu kita pergi melenceng dari rencana sebelumnya, tadinya mau nonton malah pergi makan. Di jalan pulang, kita ditemani gerimis yang kadang pelan kadang juga kencang. Karena nyari radio dengan lagu yang kita mau ga ketemu-temu maka dia memutuskan untuk mendengarkan playlist di smartphone-nya aja.
 "Denger ini aja au"
"Apa itu?"
"Adele-One and Only"
"Galau bener, nanti nangis lagi dengernya haha. Tapi gapapa deh dengernya berdua ini, kecuali lagi sendiri sambil megang pisau, jangan pernah coba-coba denger lagu adele, sendirian, sambil pegang pisau!"
"Haha bener juga lo, Dan jangan pernah sambil megang tali, nanti gantung diri!"

Emang bener sih, lagu-lagunya dia itu emang paling cocok buat lo yang ga mau ngapa-ngapain selain ngorek-ngorek tanah, yah semacam kegiatan mengingat masa lalu gitu deh. Gue yang baru denger lagu itu langsung aja tanya ke dia, maksudnya lagu ini apa? Kata dia sih, tentang seorang wanita yang udah lama suka sama seorang pria, tapi si pria yang dia suka itu justru ga pernah mau nyoba menerima rasa yang udah ditunjukin sama wanitanya, pria itu malah terus aja ngejalanin hubungan sama mantannya yang dianggap jodoh pasti buat dia. Dan si wanita yang tadi tetep kekeuh sama pria ini, menurut dia kenapa sih si pria ini ga mau coba dulu mengenal wanita ini lebih dekat, pasti kalo pria itu ngerasain tulusnya rasa yang dimiliki wanita ini, si pria bakal tau bahwa wanita itu adalah yang terbaik, karena pria itu ga akan pernah disia-siain.Duh ribet ya penjelasannya. Pokoknya sejenis maksud lagu risalah hatinya dewa yang super duper jleb itu. 

Di tengah-tengah penjelasan panjang lebar yang dia utarakan, tiba-tiba gue nyeletuk
"Lo percaya love at the first sight?"
"Engga. Lo?"
"So do I. Cinta itu ada karena terbiasa. Ya ga sih?"
"Setuju! Menurut gue, love at the first sight itu sih nafsu, suka sama phisically aja. Semakin lama orang itu bersama, maka mereka bakal semakin mengenal satu sama lain, baru deh cintanya timbul dan tumbuh"

Kami sering banget beda pendapat, tapi untuk yang satu ini sepertinya kami satu pendapat. Cinta itu baru muncul setelah melewati sebuah proses. Entah proses yang panjang atau sebentar itu sih tergantung, tiap orang ga mungkin sama, karena punya kadar penerimaan yang berbeda. Jadi, untuk menjadi 'satu' seperti orangtua yang kita lihat sekarang, pasti prosesnya panjang banget. Dari suka memandang dari jauh, malu-malunya kenalan pertama, having a date yang super duper canggung, sampai nyaman, dan kemudian jadi satu.

Wah gara-gara nulis ini, gue jadi mikir jalan gue masih jauh banget ternyata haha. Es ist kein Problem, Alles zu seiner Zeit :) Ga usah khawatir, semua pasti ada waktunya. 

.annisaauliajustmine

1 komentar: