Selasa, 11 Desember 2012

Manusia


Di zaman yang katanya udah modern ini, gue makin sulit nemu orang yang tulus. Ga jarang orang mendekat dengan niat tidak baik untuk mendapatkan kesempatan yang baik untuk dirinya sendiri. Pernah dengar statement "Gue males sama dia, sukanya manfaatin orang aja". Gue yakin banyak yang pernah denger. Menurut gue pribadi sih wajar kok kalo manusia itu dimanfaatkan. Bukan berarti gue suka memanfaatkan orang. Tapi coba pikir deh, manusia yang ga bermanfaat untuk hidup orang lain itu apa bukan nama lainnya sia-sia? Hidup sia-sia tanpa bisa membantu orang lain. Sayang banget, punya kesempatan hidup sekali aja cuma digunakan untuk memperpuas diri sendiri. Ya intinya sih sama sama saling memberi keuntungan ajalah buat masing-masing pihak, kan lebih enak kalo gitu.

Tadi pagi, gue  harus berangkat ke kampus pagi-pagi, padahal kelas baru dimulai jam 4 nanti. Di jalan, gue bertemu dengan pasangan yang sudah cukup tua. Kelihatannya sih mereka suami istri. Keduanya memakai topi, untuk mereduksi cahaya matahari pagi yang cukup silau. Mereka tampak saling cinta, tapi sederhana. Ketika mulai dekat, gue kasih sedikit senyum ke arah mereka, sambil menyapa "Pak" dan menganggukkan kepala. Kemudian mereka berhenti, menghentikan langkah dan merubah posisi, jadi berbalik ke arah gue. 

"Assalamualaikum. Mau ke mana, Neng?" 
Spontan gue jawab "Walaikumsalam. Mau ke kampus, Pak."
"Oooh, kalo gitu selamat belajar ya, Neng. Mariii." ucap bapak tadi dan ditambah senyum istrinya
"Iya, Pak. Silahkan"

Ini aneh. Sama sekali ga kenal, tapi cara dia berbicara seakan berbicara ke anaknya sendiri. Meskipun ga kenal, dengan dia ngomong begitu berasa desir tulusnya. Berasa anget di hati. Jadi senang,  semangat kuliah hari ini. Semoga mereka berdua sehat terus dan selalu diberkahi Allah. 



.annisaauliajustmine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar