Rabu, 02 Juli 2014

Mbak, kangen :(

Selamat datang kembali, Ramadhan. Wah ga berasa ya, udah hari ketiga kita puasa. Selamat mejalankan ibadah bulan Ramadhan semuanyaaa :)

Beberapa hari lalu saya bercengkrama dengan sahabat saya di pertemuan rutin kami. Menyambut bulan puasa dia begitu excited, ia teringat akan kenangan masa kecil dulu. Saya jadi terlempar seketika ke tumpukan kenangan saat itu. Masa kecil saat ramadhan, saat puasa masih setengah hari, kucing-kucingan mengusahakan cara untuk buka puasa tanpa ketahuan, pulang sekolah setengah hari, lari-larian dan jajan makanan sana sini saat tarawih dan juga mudik. Rasanya menyenangkan.  Biasanya menuju akhir bulan ramadhan, kira-kira seminggu, asisten rumah tangga yang biasa saya panggil Mbak, pasti pulang ke kampungnya. Duh, kok jadi kangen Mbak :(

Kedua orang tua saya sama-sama bekerja. Mereka cukup sibuk dengan pekerjaannya, sehingga di rumah saya dipercayakan pada asisten rumah tangga dan pulang sekolah saya dipercayakan pada supir jemputan.Saya begitu akrab dengan para asisten rumah tangga yang pernah bekerja di rumah. Saya menganggap mereka sebagai kakak sendiri. Meski karakternya beragam, dari yang sangat galak sampai yang baiknya luar biasa. Saat kecil dulu, asisten rumah tangga di rumah jangka kerjanya selalu lama, ya minimal 2/3 tahun. Tapi setelah saya pindah rumah, kebanyakan Mbak tidak betah karena komplek perumahan baru kami terbilang sepi, saya dan adikpun beranjak dewasa, kebutuhannya bisa dipenuhi sendiri. Karenanya kami terus berganti tiap beberapa bulan sekali hingga akhirnya sampai saat ini kami memustuskan untuk tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga.

Mbak Mar. Ia asisten rumah tangga yang jangka waktu kerjanya lama sampai ikut kami pindah rumah. Ia asal Cilacap, logat bicaranya khas sekali. Postur tubuhnya kecil. Waktu itu usianya 21, tapi tinggi badannya hanya selisih satu jengkal dengan saya yang saat itu duduk di kelas 5. Rambutnya ikal mengembang, kulitnya kuning langsat semi coklat muda, senyumnya manis, gerakannya sangat lincah, sayangnya ceroboh. Ia beberapa kali pernah menjadi korban pencopetan saat pulang kampung dan yang paling parah adalah ia pernah mengalami kecelakaan di rumah saat turun tangga yang mengakibatkan kelingkingnya nyaris diamputasi. Dia banyak mengajarkan banyak hal pada saya, masa kerjanya di rumah kurang lebih 7 tahun. Ia mendampingi Annisa kecil yang mulai puber sampai SMA. Ya ya, rasanya ini masuk bulan puasa kok jadi kangen dengan sosok mbak Mar ya. Yang selalu menyeret kaki saya ketika sulit bangun sahur. Yang selalu tertawa saat melihat tingkah bodoh saya. Yang selalu melibatkan saya dalam semua aktivitas pekerjaannya, sehingga saya cukup lihai mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Yang mengajari saya berani untuk berhadapan dengan kompor karena saya sangat takut dengan minyak panas. Yang menemani saya selepas operasi amandel hingga pulih. Yang selalu siap siaga menyalakan lampu dan membuka pintu kamar mandi untuk saya saat pulang sekolah, karena saya selalu menahan buang air kecil.

Suatu hari di rumah baru kami, sepulang sekolah saya menemukan sebuah surat. Dari mbak Mar yang ternyata memutuskan pulang mendadak. Katanya neneknya di kampung dipatok ular hingga sekarat, sehingga ia harus segera pulang. Kami bahkan tidak bertatap muka terlebih dahulu sebelum kepergiannya itu. Itulah momen terakhir mbak Mar kerja di rumah kami. Setelahnya mbak Mar tidak pernah memberi kabar apalagi kembali :( Sangat disayangkan mengapa ia tidak sedikitpun memberi salam perpisahan, karena setelah hidup bersama sekitar 7 tahun lebih, tentu ia memiliki tempat tersendiri di hati.

Dimanapun mbak Mar sekarang, semoga mbak Mar sehat selalu ya. Salam kangen dari nisa dan iqbal :')

.annisaauliajustmine

2 komentar:

  1. Kl ingat bln puasa jd inget bapak saya. Wkt kecil bpk selalu mempersiapkan kurma untuk kami anak2 nya.

    BalasHapus